Tips Untuk Membuat Kita Menjadi Lebih Mudah Bersyukur




Pak Mario Teguh pernah bilang, “Perhatikan mengapa Anda berdo’a. Tuhan melihat doa Anda, bukan mengapa Anda berdoa. Jika Anda berdoa karena sedih, ditambahlah kesedihan kepada Anda agar Anda terus berdoa. Jika Anda berdoa karena syukur, akan di tambah kesyukuran kepada Anda agar anda terus berdoa”.
Bagaimana? Ajaib kan bersykur itu?

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana sih cara supaya kita menjadi lebih mudah bersyukur? Ada gak tipsnya?
Ada… apa sih yang gak ada buat kamu :) .
Berikut ini 4 tips luar biasa yang siap menjadikan kita jadi pribadi yang lebih mudah bersyukur.

1. Buat Daftar Hal-Hal yang Bisa Kita Syukuri

Ya ini tips (cara) pertama, buatlah daftar hal-hal yang bisa kita syukuri. Saya yakin daftar itu pasti panjang sekali. Coba yuk kita bikin daftarnya. Lihat sekeliling kita, perhatikan diri kita, bayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa hal-hal luar biasa itu?
Coba deh bayangkan dan tuliskan hal-hal yang bisa Anda syukuri, seperti oksigen yang sedang kita hirup, darah kita yang mengalir dalam tubuh, mata untuk melihat, telinga yang bisa mendengar, mulut yang bisa berbicara, tangan dan anggota tubuh yang lengkap, musik yang bisa kita dengar, buku dan ilmu yang bisa kita pelajari, panas dan cahaya matahari yang luar biasa itu, air putih yang kita minum, kasih sayang orang tua, pasangan, pacar atau sahabat, dan banyak sekali hal lain yang bisa kita syukuri.
Ambil contoh kecil saja, dapatkah Anda bayangkan kalau untuk menghirup oksigen itu kita harus membayar? Berapa miliar uang dalam setahun yang harus kita habiskan kalau untuk oksigen saja kita harus bayar. Itu baru oksigen, belum nikmat lainnya? So, yuk syukuri hidup ini.

2. Biasakan Mengucapkan Terima Kasih

Sudah baca artikel keajaiban terima kasih? Kalau belum coba deh Anda baca. Sebab di artikel itu Anda akan menemukan betapa nikmatnya hidup ini ketika kita berterima kasih.
Membiasakan diri untuk berterima kasih adalah sebuah kebiasaan yang sangat baik, sebab dengan berterima kasih maka kita akan jadi lebih mudah mensyukuri hidup ini.
Biasakan ucapkan terima kasih, ketika bangun tidur ucapkan terima kasih kepada Tuhan, ketika ditolong teman ucapkan terima kasih, ketika dibantu oleh guru ucapkan terima kasih, dan banyak-banyaklah berterima kasih. Terima kasih itu ajaib lho, dan pentingnya terima kasih akan menjadikan kita bersyukur.

3. Bayangkan dan Renungkan Hal-Hal Baik yang Menimpa Anda

Setiap dari kita pasti punya kejadian atau hal-hal baik yang bisa disyukuri, contohnya seperti nemu uang 100 ribu di jalan, nyaris diserempet motor tapi tidak kena, ditraktir makan oleh teman, bisa liburan secara seru dengan anggota keluarga, dan banyak lagi.
Dengan membayangkan kejadian-kejadian itu, kita akan menyadari betapa beruntungnya hidup kita. Nah dari sana kita akan jadi lebih mudah bersyukur. Untuk itu, mari kita coba ya?

4. Lihatlah Saudara-Saudara yang Tidak Seberuntung Kita

Di sekitar kita pasti ada saudara-saudara yang tidak seberuntung kita, contohnya sahabat-sahabat kita anak yatim piatu, pekerja kasar yang harus kerja siang malam, tukang becak yang harus banting tulang siang malam, tukang ojek dan lain sebagainya. Bayangkan betapa beruntungnya kita karena kita telah mendapatkan fasilitas dan rezeki yang cukup.
Sering merenungkan dan mendoakan saudara-saudara kita yang kurang beruntung juga akan menjadikan kita lebih mudah bersyukur dan mejadi jiwa yang damai. Oleh karena itu kebiasaan baik itu perlu kita tanamkan dalam keseharian kita.
Baiklah sahabat-sahabat saya yang baik hatinya, itu dia 4 tips dari saya agar kita lebih mudah bersyukur. Mudah-mudahan dengan tips di atas kita menjadi lebih mudah bersyukur di kehidupan ini.
Tetaplah menjadi pribadi yang super.

Life is a Choise



Saya Mau Shalat, Asal Bayar Saya 10 Juta!

Saya Mau Shalat, Asal Bayar Saya 10 Juta!

Ummat: “Ustadz Ganteng, mohon maaf, berapa ya kami perlu ganti untuk transportasi?”Ustadz Ganteng: “Untuk administrasi aja ya, sediakan aja 30 juta, 10 juta dibayar di depan ke account saya. Oya, kalo nggak jadi DP nya angus ya..”

Percaya atau nggak percaya, fakta semacam ini ada. Begitulah suatu hari, ketua DKM salah satu masjid bilang ke saya. Saya jadi mikir “pantes aja mobil si Ustadz Ganteng Fortuner dll” hehe..


Saya pribadi juga seringkali ditanya, “Ustadz, maaf nih, administrasinya berapa yang harus kita siapkan?”Jawab saya “Saya nggak pernah minta bayaran untuk dakwah, berapapun yang panitia kasih akan saya terima, kalo nggak ada pun nggak papa, asal transportasi dan akomodasi ditanggung panitia”

Parahnya masa kini, banyak orang yang udah nggak malu menjadikan Ustadz dan Da’i sebagai profesi. Pekerjaan profesional. Karena itu layaknya seorang pembicara publik, mereka mematok tarif sekali pengajian. Kalo udah masuk TV apalagi, matoknya diatas 10 juta. Subhanallah.

Padahal dakwah bukan profesi, dia adalah kewajiban sebagaimana shalat 5 waktu dan puasa. Yang tanpa dibayar pun harusnya dia tetap berdakwah. Karena itu kewajiban dia.
Bagaimana pendapat Anda bila ada orang mengatakan “Hmm.. boleh saja, saya mau shalat, dan Anda boleh lihat saya shalat, asal bayar dulu 10 juta”. Aneh, yang perlu siapa yang ribet siapa?

Pantas saja, ketika dakwah sudah jadi profesi, maka Da’i akan menyesuaikan materi dakwahnya sesuai permintaan pasar. Dia akan menyampaikan yang diinginkan orang bukan yang dibutuhkan oleh orang. Dia akan membiarkan kemaksiatan di depan matanya karena dia telah dibayar untuk itu.

Sikap kritis pun hilang dari situ. Karena dia sudah dibayar. Entah dipasangkan pengajiannya dengan artis doyan mabok atau penyanyi dangdut, sang Ustadz tidak merasa risih. Karena dia sudah dibayar!
Bagaimana mau protes, kalo protes bisa-bisa nggak dipanggil lagi!Pembodohan pun terjadi. Karena dakwah telah dianggap profesi.

Saya tidak pernah bilang menerima uang dari menyampaikan Islam adalah sesuatu yang haram
sah-sah saja, bukankah Rasul juga mengatakan bahwa “Sesungguhnya yang paling berhak untuk kalian ambil adalah upah mengajarkan kitabullah” (HR. Bukhari)Namun, ada perbedaan besar antara upah mengajarkan kitabullah dengan memelintir kitabullah untuk mendapatkan harta dari situ.

Nyata-nyatanya, tidak ada satupun Ustadz Ganteng yang membacakan ayat-ayat nahi munkar, ataupun memperingatkan tentang bahaya-bahaya yang betul-betul mengancam ummat semisal syirik modern (demokrasi), ashabiyah modern (nasionalisme), atau liberalisme yang mengajak Muslim meninggalkan Al-Qur’an.

Uang memang mengerikan. Ia bisa merubah niat seseorang yang awalnya lurus menjadi bengkok. Yang tadinya tegas menjadi samar.
Bersyukurlah pada Allah bila anda adalah Da’i yang tidak mengharapkan dan tergantung bayaran dari ummat.

Karena Anda akan selalu objektif dalam memandang masalah, bukan memberikan yang diinginkan namun mengobati ummat dengan memberikan yang mereka perlukan.
Saya betul-betul bersyukur, ketika baru masuk Islam, Ustadz saya Fatih Karim menyampaikan kira-kira begini:”Lix, kalo dikasi orang uang, antum boleh terima, tapi untuk melatih keikhlasan, lebih baik gunakan lagi di jalan dakwah”

Subhanallah, mudah-mudahan masyarakat akan segera bisa melihat, Da’i mana yang sebenarnya betul-betul sayang pada mereka, peduli dan mengasihi mereka. Da’i yang tertumpah air matanya di malam hari karena memikirkan ummat yang tak kunjung cenderung pada Islam. Da’i yang justru mengeluarkan uang mereka agar ummat mau berpaling pada Islam.

Da’i yang menumpang angkot dan berjalan kaki demi ummat. Da’i yang siap memasang badan satu-satunya demi kehormatan Islam.
Sayangnya, Da’i semacam ini mungkin takkan kondang, mungkin takkan muncul di sinetron atau di TV karena mereka menolak untuk menyesuaikan materi karena uang..

Bagi Da’i semacam ini uang tak bernilai buat mereka walaupun uang sangat mereka perlukan
karena demi Islam, tak ada yang bisa menawar

Salamku,
Felix Siauw
pada semua Da’i yang hanya Allah Swt yang tahu mereka
Ya Allah, berikanlah mereka kemudahan, berikan mereka kekuatan

Toleransi Islam untuk 25 Desember

Toleransi Islam untuk 25 Desember

Natal jelas bukan perayaan kaum Muslim, dan kaum Muslim harusnya tidak berkepentingan dengan itu. Namun jelas ada hubungannya dengan kaum Muslim mengingat sebagian besar daripada kita juga berhubungan dengan sesama kita yang merayakannya. Karena itu menjadi penting kiranya kita membahas bagaimana pandangan Islam tentang Natal dan seputarnya serta toleransi kita di dalamnya.
Sebagaimana yang kita ketahui, 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus Sang Mesias (Isa Al-Masih). Walaupun gereja Katolik menganggapnya begitu.

Encyclopedia Britannica (1946), menjelaskan, “Natal bukanlah upacara-upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
Secara sains, dibuktikan tanggal 25 Desember adalah pertama kalinya matahari bergerak ke arah utara dan memberikan kehangatan setelah matahari berada di titik terendah di selatan pada 22-24 Desember (winter solstice) yang menyebabkan bumi berada di titik terdingin.

Karena itulah orang Yunani pada masa awal merayakan lahirnya Dewa Mithra pada 25 Desember, dan orang Latin merayakan hari yang sama sebagai kelahiran kembali Sol Invictus (Dewa Matahari pula)
Singkatnya, Bila kelahiran Yesus disangka 25 Desember, maka itu adalah kesalahan yang nyata
Namun, bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah bahwa umat Kristen telah menjadikan tanggal 25 bukan hanya sebagai peringatan, tapi perayaan kelahiran ‘Tuhan Yesus’ bagi mereka. Sehingga permasalahannya berubah menjadi permasalahan aqidah.

Karena itulah dalam Islam, kita pun dilarang ikut-ikutan merayakan Natal, karena itu adalah perayaan aqidah. Termasuk ikut memberikan ‘selamat natal’ atau sekadar ucapan ‘selamat’ saja. Karena sama saja kita mengakui bahwa Natal adalah hari lahir ‘Tuhan Yesus’ bagi mereka
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih (TQS al-Maaidah [5] : 73)

Seringkali kita beralasan, “Tapi kan nggak enak, dia bos saya / teman saya / dll, masak saya nggak ngucapin, kalo dalam hati mengingkari kan gak papa, yang penting niatnya! Toleransi dong!”

Perlu kita sampaikan, niat apapun yang kita punya, apabila kita melakukan hal itu, maka sama saja hukumnya. Dan toleransi bukanlah mengikuti perayaan aqidah umat lain. Oleh karena itu harusnya kita lebih takut kepada Allah dibanding kepada manusia.

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir (TQS al-Maaidah [5] : 44)
Lalu bagaimana toleransi Islam terhadap agama lain? Toleransi kita hanya membiarkan mereka melakukan apa yang mereka yakini tanpa kita ganggu. Itulah toleransi kita.

Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (TQS al-Kaafiruun [109] : 6)
Toleransi bukannya ikut-ikutan dengan kebablasan dan justru terjebak dalam kekufuran. Sebagai Muslim harusnya kita menyampaikan bahwa perayaan semacam ini adalah salah. Dan kalaupun toleransi, bukan berarti mengorbankan aqidah kita, mari kita ingat pesan Rasulullah
”Sungguh kamu akan mengikuti (dan meniru) tradisi umat-umat sebelum kamu bagaikan bulu anak panah yang serupa dengan bulu anak panah lainnya, sampai kalaupun mereka masuk liang biawak niscaya kamu akan masuk ke dalamnya pula”. Sebagian sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasrani-kah?” Beliau menjawab: ”Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR Bukhari dan Muslim)

Walhasil sekali lagi kita mengingatkan bahwa haram hukumnya di dalam Islam mengikuti perayaan Natal, juga termasuk mengucapkan ‘Selamat Natal/Selamat’ ataupun yang semisalnya. Mudah-mudahan Allah menunjuki kita dan mereka

Felix Siauw
follow me on twitter @felixsiauw

Ustadz Felix Siauw: "Suami yang Membiarkan istrinya terbuka Auratnya"

1. suami yang membiarkan istrinya terbuka auratnya | sepertinya yang tidak peduli dan sayang pada istrinya

2. mobil bagus aja punya garasi dan ditutup terpal pula | masak aurat istrinya dilihat semua lelaki dia malah tega

3. hpnya dipasang anti-peek supaya nggak diintip manusia | aurat istrinya dinikmati berpasang mata tak mengapa

4. kewajiban suami adalah membimbing dan menasihati | membesarkan hati istri agar mau menaati Allah dan suami

5. karenanya suami pun harus beri teladan ketaatan pada istri | agar istri bersemangat menaati Allah bersama-sama suami

6. lebih heran lagi ada suami malah melarang istrinya menutup aurat | sudahlah tidak menyayangi istrinya juga melawan Allah?

7. menjadi suami itu berarti mengambil tanggungan ayahnya | untuk mengawal istri jauh dari neraka dan membimbingnya ke surga

8. dan awalnya juga tandanya adalah hijab yang jadi pakaiannya | kehormatan diri dan pembatas dirinya dari maksiat dan dimaksiati

9. bagaimana bila istrinya yang belum mau menaati suaminya dan Allah? | tenang hati wanita bukan terbuat dari batu keras tak bercelah

10. perintahkan dengan kalimat lembut sarat pengertian | yang bukan hanya didengar namun juga dirasakan

11. berdoa pula pada Allah pemilik segala hati manusia | agar mudahkan petunjuk dan istiqamah pada istrinya

12. sediakan jalan bagi istri baginya agar mudah menutup auratnya | fasilitasi dan semangati bukan dipatahkan dan dicela usahanya

13. kenalkan dia dengan gabungan para salihah agar bersih akalnya | agar satu pandangan dan satu perasaan tentang taat pada-Nya

14. adalah tugas suami untuk tidak menyerah dalam membimbing | menasihati dan menyayangi istri agar taat pada Allah semata 
 
sumber:

Ustad Felix Siauw: "Bila seorang lelaki berlaku baik pada istriya"

01. saat saya berbisnis dengan seseorang yang sudah menikah | biasanya saya selidiki dulu kualitas kebaikannya pada istrinya 

02. bila seorang lelaki berlaku baik pada istriya | maka dia partner bisnis yang kemungkinan besar terpercaya

03. tapi bila lelaki memperlakukan istrinya dengan kasar atau jahat | kemungkinan besar dalam bisnis pun akan berkhianat

04. logikanya, istri adalah orang yang paling dekat dengan suami | bahkan Allah berikan kedekatan lebih dari yang lain

05. "mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka" (QS 2:187) | begitu firman Allah Swt

06. bahkan didepan orangtua pun kita tidak diperkenankan telanjang | namun seorang suami diperkenankan begitu didepan istri

07. artinya, Allah Swt memberikan kedekatan suami-istri | kedekatan yang tiada bandingannya dari yang lain

08. logikanya, bila pada yang terdekat pun perlakuannya kasar | bagaimana perlakukannya dengan yang lain?

09. logikanya, bila dengan yang terdekat pun masih berdusta | maka bagaimana jadi partner bisnis yang bisa dipercaya?

10. lelaki yang dzalim dan kasar pada istrinya | cepat atau lambat pasti akan menghancurkan bisnis

11. karena elemen paling penting dalam partnership | ialah integritas dan bertanggungjawab | dan keduanya ciri penting suami salih 

12. tentang partner bisnis | skill bisa dilatih, pengetahuan bisa dicari | integritas dan tanggungjawab? nggak sehari dua hari

13. logikanya lagi, bagaimana lelaki yang hanya istri saja tidak bisa di-manage | lantas bisa me-manage bisnis dengan baik?

14. sabda Rasul dalam riwayat Imam Ahmad, "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka.."

15. "... Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya" (HR Ahmad) | nah, ini lebih jelas lagi 

16. jadi menurut Rasulullah | mukmin sempurna = baik akhlaknya = baik terhadap istrinya | see? 

17. jadi carilah partner bisnis yang baik pada istrinya | yang baik rumah tangganya 

18. "terus gimana kalo yang belum nikah?" | ya makanya nikah dulu, hehe.. XP

19. nggak, nggak, serius nih | kalo yang belum nikah | lihat bagaimana cara dia perlakukan ibunya 

20. logikanya | anak taat orangtua = taat Allah = integritas dan tanggungjawab | nah, itu dia 

21. apalagi suami yang sayang istri dan sayang orangtua | keduanya nggak ada cekcoknya | cocoklah itu jadi partner bisnis yang baik 

22. jadi perbaikilah perlakuan pada istri | insyaAllah akan mengalir pula rezeki

23. juga jangan lupa hubungan dengan ibu dijaga | maka doa ibu insyaAllah berserta kita dan mencukupi

24. mulai dari berusaha melatih lisan yang baik | lalu lengkapi dengan amal yang baik | baik pada ibu ataupun istri

25. begitulah integritas dan tanggungjawab | keduanya mutlak diperlukan dalam rumah tangga | begitupun rahasia dalam berusaha

26. dan apa rahasia dari segala-galanya? | tentu ketaatan kepada Allah!

Mengaktifkan Otak Kiri

3599Otak Mengaktifkan Otak Kiri
Untuk anak yang dominan otak kanan, kita perlu mengaktifkan otak kiri nya, antara lain dengan cara berikut:
  1. Biasakan anak tepat waktu dalam melakukan berbagai kegiatan 
  2. Buat jadwal kegiatan harian untuk melatih keteraturan padanya
  3. Dorong anak untuk mencoba menguasai salah satu program komputer, bukan hanya sekedar bisa mengetik.
  4. Dorong anak untuk rajin mencatat pengeluaran pribadinya setiap hari
  5. Minta anak menyusun buku-buku koleksinya berdasarkan urutan jenisnya/kategorinya
  6. Setelah anak menonton film favoritnya, minta ia menuliskan pendapatnya atas film tersebut secara kritis, berdasarkan urutan ceritannya
  7. Jika anak menghadapi masalah, minta ia memerhatikan aspek-aspek atau komponen yang ada pada masalah dengan mencoba mengikuti satu demi satu
  8. Bangkitkan semangat anak untuk mau dan berani memulai melakukan hal-hal tadi

Berhijab Dengan Syari


01. ceritanya, barusan bareng keluarga belanja di mal | dari sana, ada yang sangat penting perlu saya bagikan malam ini

 02. tentang Muslimah, tentang hijab | yang sekarang bergeser makna, dari ketaatan menjadi sekedar trend tanpa nilai syar’i

03. makin hari makin terasa | hijab hanya dimaknai sekedar busana ikutan | memakai karena Muslimah lain lazim memakainya

04. tentu saja | apapun niat kenakan hijab | tetap seorang Muslimah harus dihargai dalam usaha pendekatannya terhadap Allah, usaha taatnya

05. dalam ikhlas ada pembiasaan, dalam taat ada latihan | dan semua usaha pendekatan pada Allah walau belum sempurna layak diapresiasi


06. maka pada Muslimah yang telah mengenakan hijab | tentu hamdalah kita ucapkan dan kita doakan agar istiqamah

07. namun tentu apresiasi terhadap Muslimah yang kenakan hijab, tidak menghalangi nasihat padanya | tentu menyempurnakan hijab lebih utama

08. mengenai hijab, ia adalah penutup aurat Muslimah | sederhananya terdiri dari 2 lembar pakaian | jilbab di badan dan kerudung di kepala

09. adapun jilbab dan kerudung | telah kami bagikan sedikit dari pembahasannya | bisa diulang baca di >> chirpstory.com/li/6487

10. kerudung, telah jelas dibahas Al-Qur’an di QS 24:31 | bahwa ia harus terulur sampai batas dada, bukan hanya pembungkus kepala

11. kerudung bukan pengganti rambut | yang harus diolah sedemikian rupa hingga jadi hiasan baru | pusat perhatian lelaki

12. kerudung bukan kain yang diulurkan ke punggung | dan malah menampakkan dada, dengan alasan menampakkan motif baju di bagian dada

13. kerudung bukan perhiasan, ia penutup perhiasan | wajib diulurkan hingga batas dada sebagaimana pinta Rasulullah

14. kami juga heran dengan zaman ini | untuk apa ada tambahan kerudung hingga kerudung menyerupai sanggul? | menyerupai punuk unta?

15. nyata-nyata Rasulullah pesankan kehati-hatian terhadap gumpalan rambut atau bukan rambut yang membentuk punuk unta di kepala

16. mengenai punuk unta, ketidakbolehannya dan larangannya | boleh sekali lagi dibaca ulang di >> chirpstory.com/li/7525

17. jujur, ngeri melihat kepala Muslimah jadi membesar seperti itu | lebih ngeri lagi karena Rasulullah justru melarang model punuk unta

18. hijab itu berarti kesederhanaan, melindungi keindahan | lebih sederhana lebih baik, kepala tanpa tambahan, apa adanya, pure

19. bila rambut dirasa panjang, maka lebarkan kerudung, atau gerai kebawah | bila perlu bolehlah dipotong seperlunya

20. pasti ada jalan untuk tampil syar’i tanpa model punuk unta | dan kerudung terulur panjang hingga menutupi batas dada

21. mengenai jilbab, ia mesti longgar, dan tidak transparan | terulur menutupi seluruh tubuh Muslimah, sebagaimana lazimnya jubah

22. bila jilbab berpotongan, ada ulama yang membolehkan | walau lazimnya dikenal jilbab adalah baju terusan yang tak berpotongan

23. jangan lupakan pula kaos kaki | kaki wanita termasuk aurat | sempurnakan menutup aurat dengan kaos kaki

24. sederhana-lah dalam berhijab, ketaatan yang mencapai Allah, bukan gegaya dan mode | jangan merumitkan, jangan menyusahkan diri

25. sederhanalah menampilkan diri dan penuhi syarat syariat | jangan demi mengejar mode, malah meninggalkan syarat syariath usaha agar diperhatikan Allah | bukan agar diperhatikan manusia

27. nasihat ini bukan karena benci namun peduli | bukan sindiran namun perhatian

28. amanah ilmu adalah disampaikan | walau sungkan harus kami lakukan

29. jadi bila manfaat, maka itu keutamaan ilmu yang Allah turunkan dalam Al-Qur’an | bila salah tentu itu manusia punya kelemahan

30. tentu dalam doa, selalu kami panjatkan | agar setiap Muslimah yang berjalan menuju ketaatan, dimudahkan menyempurnakannya
            http://alfatihcenter.com/2012/12/berhijab-dengan-syari/

Ustadz Felix Siauw
My Inspiration
Follow @felixsiauw

Kisah dibalik sebuah Pembentukan Karakter

Suatu waktu seorang pengrajin batu berjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat seonggok batu dengan warna kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan tampak luarnya lapuk. Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayunkan godamnya mengenai batu hingga mendapatkan bongkahan batu sebesar kepala, dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah hijau.
 
Dibawahnya batu itu ke rumahnya, dipotongnya dengan menggunakan gerinda (semacam alat pemotong), hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu sesekali terlihat. Dihaluskannya permukaan yang kasar dari batu tersebut dan dipoles.

Siang dan malam, ia berusaha membuat sebentuk batu penghias cincin, dari warna batu yang kehijauan dan kasar, berangsur-angsur menjadi hijau, mengkilap dan licin. Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya tercipta sebuah batu yang bernilai.

Pelajaran dari cerita diatas adalah….

Sebenarnya alam memberikan berbagai pelajaran buat kita. Kita adalah sebongkah batu dalam kondisi lapuk, berlumut dan rapuh, kondisi kita yang tidak mampu melawan cobaan. Pukulan godam, gesekan gerinda, percikan api, polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang datang untuk menempah kita.

Terkadang kita menolak cobaan yang datang, tetapi sebenarnya coabaan tersebut adalah sarana yang datang dari Sang Pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga bisa terlihat bersinar.

Sekarang mari kita pikirkan, dimana posisi kita? Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga? Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai tinggi itu?.

Kita akan menjadi pribadi yang paripurna hanya jika kita bersedia menerima tempaan demi tempaan yang datang dari Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT.

Istri yang Menyejukkan Hati

istri-penyejuk-hati
Sebaris kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi seorang istri yang ingin menjadi perhiasan terindah dunia dan bidadarinya akhirat  yaitu wanita shalihah. Semoga melalui kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi seseorang yang mendambakan keluarga sakinah mawadah wa rahmah yang diridhai oleh Allah  ‘Azza wa jalla

Ia menceritakan pengalamannya:

“Ketika aku menikahi Zainab binti Hudair aku berkata dalam hati: Aku telah menikah dengan seorang wanita Arab yang paling keras dan paling kaku tabiatnya. Aku teringat tabiat wanita-wanita bani Tamim dan kerasnya hati mereka. Aku berkeinginan untuk menceraikannya. Kemudian aku berkata (dalam hati): “Aku pergauli dulu (yaitu menikah dan berhubungan dengannya), jika aku dapati apa yang aku suka, aku tahan ia. Dan jika tidak, aku ceraikan ia.”

Kemudian datanglah wanita-wanita bani Tamim mengantarkannya. Dan setelah ditempatkan dalam rumah, aku berkata, “Wahai fulanah, sesungguhnya menurut sunnah apabila seorang wanita masuk menemui suaminya hendaklah si suami shalat dua rakaat dan si istri juga shalat dua rakaat.”
Akupun bangkit mengerjakan shalat kemudian aku menoleh ke belakang ternyata ia ikut shalat di belakangku. Seusai shalat para budak-budak wanita pengiringnya datang dan mengambil pakaianku dan memakaikan padaku pakaian tidur yang telah dicelup dengan za’faran.
Dan tatkala rumah sudah kosong, aku mendekatinya dan aku ulurkan tanganku kepadanya. Ia berkata, “Tahan dulu (sabar dulu).”

Aku berkata dalam hati, “Satu malapetaka telah menimpa diriku.” (yakni musibah telah menimpa dirinya)
Lalu ia memuji Allah kemudian memanjatkan shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Aku adalah seorang wanita Arab. Demi Allah, aku tidak pernah melangkah kecuali kepada perkara yang diridhai Allah. Dan engkau adalah lelaki asing, aku tidak mengenali perilakumu (yakni aku belum mengenal tabiatmu).

Beritahulah kepadaku apa saja yang engkau suka hingga aku akan melakukannya dan apa saja yang engkau benci hingga aku bisa menghindarinya.”
Aku berkata kepadanya, “Aku suka begini dan begini (Syuraih menyebutkan satu persatu perkataan, perbuatan, makanan dan segala sesuatu yang disukainya) dan aku benci begini dan begini (Syuraih menyebutkan semua perkara yang ia benci).”

Ia berkata lagi, “Beritahukan kepadaku siapa saja anggota keluargaku yang engkau suka bila ia mengunjungimu?”
Aku (Syuraih) berkata, “Aku adalah seorang qadhi, aku tidak suka mereka (anggota keluargamu) membuatku bosan.”

Maka akupun melewati malam yang paling indah, dan aku tidur tiga malam bersamanya. Kemudian aku keluar menuju majelis qadha’, dan aku tidak melewati satu hari melainkan hari itu lebih baik daripada hari sebelumnya.

Tibalah waktu kunjungan mertua.
Yaitu genap satu tahun (setelah berumah tangga).
Aku masuk ke dalam rumahku. Aku dapati seorang wanita tua sedang menyuruh dan melarang.
Aku bertanya, “Hai Zainab, siapakah wanita ini?”
Istriku menjawab, “Ia adalah ibuku.”
“Marhaban”, sahutku.

Ia (ibu mertua) berkata, “Bagaimana keadaanmu hai Abu Umayyah?”
Alhamdulillah baik-baik saja”, jawabku.
“Bagaimana keadaan istrimu?” Tanyanya.
Aku menjawab, “Istri yang paling baik dan teman yang paling cocok. Ia mendidik dengan baik dan membimbing adab dengan baik pula.”

Ia berkata, “Sesungguhnya seorang wanita tidak akan terlihat dalam kondisi yang paling buruk tabiatnya kecuali pada dua keadaan: Apabila sudah punya kedudukan di sisi suaminya dan apabila telah melahirkan anak. Apabila engkau melihat sesuatu yang tak mengenakkan padanya pukul saja. Karena, tidaklah kaum lelaki memperoleh sesuatu yang lebih buruk dalam rumahnya selain wanita warhaa’ (yaitu wanita yang tidak punya kepandaian dalam melakukan tugasnya).

Syuraih berkata, “Ibu mertuaku datang setiap tahun sekali kemudian ia pergi sesudah bertanya kepadaku tentang apa yang engkau sukai dari kunjungan keluarga istrimu ke rumahmu?”
Aku menjawab pertanyaannya, “Sekehendak mereka!” Yaitu sesuka mereka saja.
Aku hidup bersamanya selama dua puluh tahun, aku tidak pernah sekalipun mencelanya dan aku tidak pernah marah terhadapnya.”
Dikutip dari buku Agar Suami Cemburu Padamu karya Dr. Najla’ As-Sayyid Nayil, penerbit Pustaka At-Tibyan

Artikel www.kisahmuslim.com

♥Jadilah yang setia dalam ketidak sempurnaan♥



Ingatlah,, jika kau mencari kesempurnaan,, maka nihil yang akan kau dapatkan,,,
Jika hidup kita terasa tak indah maka tugas kita adalah membuat hidup kita menjadi indah,,,
Bahagia itu datang dari diri sendiri bukan dari keadaan,,Jadikan bahagia sebagai alasan hidup kita,,,
Cinta Adalah Karunia dari yg Maha Kuasa,, dan kita lah yang akan menjaga&merawat nya,,,
Memberi dan menerima dengan sepenuh hati,, adalah cerminan dari rasa cinta,,,

Kecantikan seorang perempuan akan semakin bersinar ketika ia mengerti arti mengasihi,, dan menyempurnakan hidupnya yang tak sempurna,,,
Sebuah kata sempurna itulah yang selalu di cari oleh manusia,.. dan entah mengapa mereka sangat terobsesi dengan kesempurnaan tanpa batas.. padahal sempurna itu cuman Tuhan yang memiliki.. tak sedikit pula manusia melupakan segaanya hayan untuk kesempurnaan duniawi meningalkan keluarga sampai keimanan di pertaruhkan,.. 

Tapi disisi lain pencarian kesempurnaan itu juga ada baiknya,. dengan mencari kesempurnaan maka manusia itu mempunyai semangat dan tujuan hidup, manusia dengan pencarian kesempurnaan akan lebih memikiki soul.. yang menjadi masaah itu adalah kesempurnaan yang tiada batasan sehingga lebih cendrung pada ke khilafan,, akan terasa indah bila kita dapat mematok ukur batasan kesempurnaan itu sendiri.. jadi lebih baik kita belajar setia dalam ketida sempurnaan yang akan membuat kita lebih nikmat menjalali hidup ini 
Inspirasi Ku:
Tri Yulianto-Keluaga Cilacap

renungan agar bisa membuat kita lebih bersyukur dan memotivasi diri

Allah SWT berfirman dalam QS. Adz-Dzariyyat (51): 21 “dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?”

Coba kita sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup anda. Renungkan tentang apa yang telah kita capai, orang-orang yang selama ini menyayangi dan memperhatikan kita, pengalaman yang telah kita dapatkan, keahlian dan minat yang kita miliki, apa yang kita yakini, dan hal-hal terindah yang telah terjadi dalam hidup kita.

Seringkali kita menginginkan kehidupan yang sempurna tanpa memahami bahwa kita perlu untuk merubah diri sendiri, membuat apa yang kita miliki lebih bernilai dan berguna menjadi bekal untuk menjalani perantauan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung abadi nanti.


Jika kamu merasa pekerjaan anda sangatlah berat, bagaimana dengan dia??





Bila Anda merasa gaji anda sangat sedikit, bagaimana dengan anak yg malang ini??

 



Jika Kamu merasa belajar adalah sebuah beban, contohlah semangat dia..





Jika kamu sempat merasa putus asa, ingatlah orang ini!

 



Pantaskah kita mengeluh tentang makanan disaat ia sedang membayangkan makan happy meal??





Jika Kamu merasa hidup Kamu sangat menderita, apakah Kamu juga merasakan penderitaan seperti orang ini??





Jika Kamu merasa hidup Kamu tidak adil, bagaimana dengan dia??





Di saat kita kecil dimanja dan di sayang, manjakah mereka??





Tidakah merasa bersalah kita masih selalu tidak mendengarkan bahkan melawan ibu kita?




Pahamkah kita dengan potensi yang kita miliki? Apakah kita sudah membuka bungkusan potensi yang Allah hadiahkan khusus untuk kita dan memolesnya untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat? ataukah mungkin sebaliknya untuk kehidupan yang lebih buruk dan mudharat?

Terkadang kesadaran akan potensi diri sering terlambat muncul sementara usia serta kondisi sudah tdk sesuai dan tidak memadai lagi. Untuk unjuk kemampuan hingga diakui prestasinya hingga dihargai terkadang butuh waktu sebentar, tetapi persiapan untuk itu bisa sangat lama.

Bagaimana mungkin kita mendapatkan hal-hal yang lebih besar bila kita tidak mensyukuri atas yang kita telah miliki sekarang? Semuanya hanya bisa dimulai dengan apa yang kita telah miliki sekarang dan mensyukurinya... coba tengok diri kita, lihat keluarga kita, lihat tetangga kita, lihat teman-teman kita, lihat saudara-saudara kita apakah mereka menyayangi kita dan coba kita lihat lebih jauh lagi bagaimana kebesaranNya dan kekuasaanNya....

Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah: 152 “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku”. Dan dalam QS Az-Zumar: 66, “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.

Esensi syukur ada pada amaliah perbuatan (tindakan nyata) sehari-hari. Bentuk implementasi dari rasa syukur banyak macamnya bisa ucapan lisan yang bermanfaat seperti berkata hanya yang baik dan benar, zikir, do'a dan da'wah dan ucapan hati seperti iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasulnya dan qada dan qadar dilengkapi dengan amaliah perbuatan seperti shalat, puasa, zakat dan haji bila mampu serta segala kebaikan yang dilakukan karena Allah ataupun amaliah hati seperti sabar, ikhlas dan tawakal adalah implementasi syukur.

Sekarang adalah bagaimana kita memahami dan mengembangkan potensi yang kita miliki dan meyakini yang Allah telah anugerahkan pada kita, dengan mengamalkannya sehingga tidak hanya bermanfaat untuk kita tetapi juga buat orang lain. Jika segala karunia Allah SWT yang terbentang luas dimanfaatkan dengan baik untuk kebaikan bersama dengan senantiasa mengacu kepada aturan Allah SWT, Sang Khalik, maka tidak mustahil, Allah SWT akan menurunkan rahmat dan kebaikanNya tidak hanya di hari akhir nanti tetapi juga langsung kita terima tunai di dunia ini.

Ya Allah ampunilah kami mahluk yang jarang bersyukur.....

Jodoh Dan Pilihan





Sahabatku, bertemunya kita dengan seseorang yang kita cintai ada unsur rasa dan ada unsur rasionalitas. Perasaan cocok sering lebih “benar” dibanding pertimbangan "logika". Jika seorang wanita dalam pertemuan pertama dengan seorang lelaki langsung merasa bahwa lelaki itu terasa “sreg” untuk menjadi pendamping hidupnya, meski ia belum mengetahui secara detail siapa identitas si lelaki itu, biasanya faktor perasaan sreg itu akan menjadi faktor dominan dalam mempertimbangkan. Sudah barang tentu ada orang yang tertipu oleh penampilan, yakni langsung tertarik oleh penampilan, padahal sebenarnya penampilan palsu. Sementara itu argumen rasionalitas berdasar data lengkap tentang berbagai segi dari karakteristik lelaki atau perempuan, mungkin dapat memuaskan logika, tetapi mungkin terasa kering, karena pasangan bukan semata masalah logika, tetapi justru lebih merupakan masalah perasaan.

Ada pasangan yang bertemu yang dari segi infrastruktur logis (misalnya keduanya ganteng dan cantik, usia sebaya, rumah tempat tinggalnya bagus, penghasilan mencukupi, kelengkapan hidup lengkap) mestinya bahagia, tetapi pasangan itu justru melewati hari-harinya dengan suasana kering dan membosankan, karena hubunganya lebih bersifat formal dibanding rasa. Perasaan sreg dan cocok akan dapat mendistorsi berbagai kekurangan, sehingga meski mereka hidup dalam kesahajaan, tetapi mereka kaya dengan perasaan, sehingga mereka dapat merasa ramai dalam keberduaan, merasa meriah dalam kesunyian malam, merasa ringan dalam memikul beban, merasa sebentar dalam mengarungi perjalanan panjang. Mereka sudah menikah bahkan melewati usia 40 tahun perkawinan, tetapi serasa masih pengantin baru.

Sahabatku, jodoh memang pilihan kita namun hasil akhirnya adalah ketetapan Allah maka memperbaiki diri dengan meningkatkan kualitas sholat, puasa dan shodaqoh merupakan upaya lahir dan batin meletakkan diri pada titik terendah berserah diri hanya kepada Allah, memohon apa yang terbaik dari sisiNya sekaligus memohon ampun bila ada perbuatan yang tanpa kita sadari bahwa diri kita melakukan kemaksiatan sekecil apapun sehingga Allah menghilangkan segala penghalang dan rintangan kita bertemu dengan jodoh kita yang berkualitas, beriman dan sholeh bukan semata pasangan hidup di dunia namun juga dunia dan akhirat dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Jangan berkecil hati, tetaplah semangat dan optimis bahwa Allah menyegerakan jodoh untuk anda.














Khadijah istri Teladan

Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita bangsawan Quraisy yang kaya. Dia diberi gelar wanita suci di masa jahiliyah, juga di masa Islam. Banyak pembesar Quraisy berupaya meminangnya, tetapi ia selalu menolak. Ia pedagang yang sering menyuruh orang untuk menjualkan barang dagangannya keluar kota Mekkah.
Ketika mendengar tentang kejujuran Muhammad saw., ia menyuruh pembantunya mendatangi dan meminta Muhammad menjualkan barang dagangannya ke Syam bersama budak lelaki bersama Maisyarah. Nabi Muhammad menerima permohonan itu dan mendapatkan keuntungan besar dalam perjalanan pertama ini.
Setelah mendengar kejujuran dan kebaikan Muhammad, Khadijah tertarik dan meminta kawannya, Nafisah binti Maniyyah, untuk meminangkan Muhammad. Beliau menerima pinangan itu dan terjadilah pernikahan ketika beliau berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40 tahun.
Khadijah sebagai Ummul Mukminin telah menyiapkan rumah tangga yang nyaman bagi Nabi Muhammad saw. Sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika beliau sering berkhalwat di Gua Hira. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman ketika Nabi mengajaknya masuk Islam. Khadijah adalah sebaik-baiknya wanita yang mendukung Rasulullah saw. dalam melaksanakan dakwahnya, baik dengan jiwa, harta, maupun keluarganya. Perikehidupannnya harum semerbak wangi, penuh kebajikan, dan jiwanya sarat dengan kehalusan.
Rasulullah saw. pernha menyatakan dukungan ini dengan sabdanya, “Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar. Dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagku anak dari selainnya.” (Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya)
Khadijah amat setia dan taat kepada suaminya, bergaul dengannya, siap mengorbankan kesenangannya demi kesenangan suaminya, dan membesarkan hati suaminya di kala merasa ketakutan setelah mendapatkan tugas kenabian. Ia gunakan jiwa dan semua hartanya untuk mendukung Rasul dan kaum muslimin. Pantaslah kalau Khadijah dijadikan sebagai istri teladan pendukung risalah dakwah Islam.
Khadijah mendampingi Rasulullah saw. selama seperempat abad. Berbuat baik di saat Rasulullah gelisah. Menolong Rasulullah di waktu-waktu sulit. Membantu Rasulullah dalam menyampaikan risalah dan ikut merasakan penderitaan pahit akibat tekanan dan boikot orang-orang musyrik Quraisy. Khadijah menolong tugas suaminya sebagai Nabi dengan jiwa dan hartanya.
Rasulullah saw. senantiasa menyebut-nyebut kebaikan Khadijah selam hidupnya sehingga membuat Aisyah cemburu. Dengan ketaatan dan pengorbanan yang luar biasa itu, pantaslah jika Allah swt. menyampaikan salam lewat malaikat Jibril kepada Khadijah. Jibril datang kepada Nabi, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, ini Khadiah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan dan minuman, apabila datang kepadamu sampaikan salam dari Tuhannya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di surga, terbuat dari mutiara yang tiada suara gaduh di dalamnya dan tiada kepenatan.” (Bukhari)
Itulah Khadijah, sosok seorang istri yang layak dijadikan teladan bagi wanita-wanita yang mendukung keshalehan dan tugas dakwah suaminya.

Arti Pernikahan



Perkahwinan menyingkap tabir rahsia,
Isteri yang kamu nikahi, Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah, Pun tidak setabah Fatimah...

Isterimu hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah..

Perkahwinan, mengajarkan makna kewajipan bersama,
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri menjadi ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri ibarat ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu gurunya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya,

Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuas-puasnya,
Saat Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang rusuk yang bengkok,
berhati-hatilah meluruskannya…

Perkahwinan, menyadarkan Kamu perlunya IMAN DAN TAQWA,
Untuk belajar lebih SABAR DAN RIDHA,
Kerana Kamu miliki isteri yang tidak sehebat mana,
Hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, menjadi solehah..

Kamu akan tersentak dari alpa, Kamu bukanlah Rasulullah,
Pun bukanlah Saidina Ali Karamaullahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi soleh-