Doa hari ke 26 Ustad Felix Siauw

Doa hari ke 26 Ustad Felix Siauw
Embedded image permalink 
  1. Doa hari ke-26 | (QS 17:45) | "Dinding Untuk Hati Orang
  2. Dan bila kamu membaca Al-Quran niscaya Kami adakan antaramu dan yang tidak beriman pada akhirat, dinding yang tertutup" (QS 17:45)
  3. Imam Qatadah dan Ibnu Zaid berkata "itulah penutup diatas hati mereka" | maksudnya hati mereka tertutup dari hidayah Allah
  4. ayat ini juga bermakna literal yaitu ditutupnya pandangan musyrik atas kaum beriman | saat kaum musyrik ingin mencelakakan kaum  
  5. sebagaimana kisah dalam Tafsir Ibnu Katsir | tatkala Ummu Jumail (istri Abu Lahab) yang tak melihat Rasul padahal didepan matanya
  6. ayat ini memberikan peringatan pada kita semua agar membuka diri | dan tidak sombong diri terhadap ayat-ayat Allah
  7. bila seseorang menutup diri terhadap Al-Qur'an | maka Allah pun mengunci hatinya dari hidayah Al-Qur'an | naudzubillah
  8. ayat ini juga hiburan Allah pada ahli Al-Qur'an (yang selalu memperhatikan Al-Qur'an) | bahwa Allah selalu menjaga mereka dari bahaya

Penyakit Umat Islam Akhir Jaman

 
Mereka ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Ummat Nabi Muhammad.

Oleh Angga Pragina (*

Dua ratus juta muslim yang ada di wilayah teritorial Indonesia, sudah jauh lebih dari cukup untuk mengatakan bahwa Islam memiliki cadangan kekuatan yang sangat besar. Dilihat dari kuantitas, muslim Indonesia hampir dua puluh kali lipat dari muslim Filipina, delapan kali lebih banyak daripada Arab Saudi, dan hampir tiga kali lebih banyak daripada Mesir.
Ironisnya, kekuatan besar itu tidak serta merta membawa kita umat Islam Indonesia hidup dalam cita-cita kehidupan Rasulullah. Hampir lima belas abad lalu, beliau dicaci oleh bangsanya sendiri, diasingkan oleh keluarganya sendiri, bahkan diburu untuk dibunuh oleh kaumnya sendiri.

“Akan datang suatu zaman di mana tidak tersisa dari Islam, kecuali tinggal namanya saja, tidak tersisa dari Alquran kecuali tinggal tulisannya saja, masjid-masjid mereka megah dan semarak, tetapi jauh dari petunjuk Allah, ulama- ulama mereka menjadi manusia- manusia paling jahat yang hidup di bawah kolong langit, dari mulut mereka ke luar fitnah dan akan kembali kepada mereka.” (HR Baihaqi)
Beliau lakukan itu semua agar kita, umatnya bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, yang haq dan yang bathil, yang halal dan yang haram. Dan ketika berita itu telah sampai kepada kita secara sempurna melalui Al-Qur’an dan Sunnah, kebanyakan dari kita, umat Islam Indonesia malah mengabaikannya dengan mengambil hukum manusia dan meridloinya melebihi keridloan kita terhadap hukum Allah yang dibawa Rasulnya.
Kita bisa berdebat siang dan malam tentang bagaimana bentuk negara Islam yang sesungguhnya, kitapun bisa berkilah bahwa sebagian hukum Indonesia diambil dari hukum Islam. Tapi apakah kita mau mengingkari bahwa demokrasi saat ini adalah sistem barat?
Apakah kita mau mengelak bahwa hukum positif saat ini adalah hukum yang diambil dari hukum kolonial Belanda? Apakah kita juga mau mengingkari bahwa pajak barang-barang haram seperti khamr dan riba telah masuk ke APBN kita dan dijadikan sumber utama untuk menghidupi negara?
Bisa dipahami apabila negara seperti Amerika sangat yakin dengan sistem demokrasi dan semua turunannya sebagai satu-satunya jalan menuju kemakmuran, karena umat Islam disana hanya lima juta jiwa. Akan sangat mudah dimengerti apabila negara seperti Jerman tidak menjadikan Islam sebagai sistem bernegara karena muslim disana hanya tiga juta jiwa.
Tapi Indonesia, dengan dua ratus juta muslim yang menguasai hampir setiap jengkal tanah nusantara meninggalkan Islam sebagai sistem yang menjamin kelancaran seluruh aspek kehidupan dan menjamin kebahagiaan dunia akhirat… Sungguh, kata-kata tidak bisa menggambarkan keadaan ini.
Hanya sebuah hadits yang pernah diucapkan oleh Rasulullah lima belas abad yang lalu:

Sabda Rasulullah:

“Suatu masa nanti, bangsa-bangsa akan memperebutkan kalian seperti orang-orang yang sedang makan yang memperebutkan makanan di atas nampan”.

Kemudian ada sahabat yang bertanya: “Apakah saat itu kita (kaum Muslimin) berjumlah sedikit?”.

Rasulullah Saw menjawab: “Sebaliknya, jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian hanyalah bak buih di atas air bah. Dan Allah SWT akan mencabut rasa takut dari dalam diri musuh-musuh kalian terhadap kalian, sementara Dia meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian.”

Ada sahabat yang bertanya lagi: “Wahai Rasulullah Saw, apakah Wahn itu?” beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.”

http://www.atjehcyber.net/2013/09/tahukah-anda-penyakit-umat-islam-di.html 

gambaran hari kiamat


Al-Qur'an Adalah Solusi



Doa hari ke 25 Ustad Felix Siauw

Doa hari ke 25 Ustad Felix Siauw











Embedded image permalink 
  1. Balasan Baik Di Hari Kiamat"  
  2. Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya" (QS 27:89)
  3. Sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu" (QS 27:89)
  4. Yang dimaksud dengan kebaikan pada ayat tersebut adalah ikhlas dalam beribadah" (Imam Qatadah)
  5. Kebaikan akan diganjar lebih baik, dalam QS 6:160 disampaikan diganjar 10x lipatnya | yang jelas Allah pasti membalas semua kebaikan 
  6. samasekali dulu tudak terpikirkan mau berbuat sesuatu untuk Indonesia | apalagi berbuat untuk ummat Muslim
  7. dibesarkan di tengah-tengah komunitas minoritas | melatih saya untuk konsisten dalam sikap egois peduli diri sendiri
  8. saat sekolah menengah saya sudah putus asa melihat Indonesia | beserta segala kompleksitas masalah didalamnya | 'bodo amat'
  9. yang penting diri sendiri selamat" "yang penting sendiri bisa makan" | itu sebelum saya meyakini Tuhan dan kehidupan akhirat
  10. semua berubah tatkala saya mengenal Allah, Muhammad, Islam | mengenal adanya hari kiamat dan kehidupan setelah dunia
  11. tersungkur menangis saya pertama kali sujud merendahkan kepala kepada Allah | menyadari bahwa setiap amal akan dibawa pertanggungan
  12. sekaligus 'greget' melihat unnat Muslim justru mencampakkan Islam | dan mengambil aturan selain Islam | padahal itu sebab kerusakan
  13. saya ibarat menemukan air yang jernih setelah lama meminum yang keruh | sementara Muslim meminum yang keruh padahal miliki yang jernih?
  14. aturan Allah, syariah Islam adalah solusi bagi | sayang tak banyak Muslim yang menyadari
  15. memahami bahwa satu saat saya akan berjumpa dengan Allah penguasa alam | dengan pertanggungan setiap amal besar kecilnya
  16. maka saya berazzam pada hari itu "hidup Felix Siauw adalah dakwah hanya karena Allah kepada ummat" | alhamdulillah Allah mengizinkan
  17. Islam mengatur solusi-solusi syariah dalam 3 aspek | Individu-Masyarakat-Negara | makin keatas makin kuat efeknya
  18. sayang negara kita belum menerapkan Islam | yang harus banyak kita doakan dan dakwahkan pada pemimpinnya
  19.  namun apa lantas ketiadaan negara menghalangi kita memberdayakan ummat? | mengais kebaikan dan menebar manfaat? | tentu tidak!
  20. tersisa bagi kita 2 aspek lagi | berjuang mendakwahkan Islam dengan individu atau secara berjama'ah | tentu berjama'ah lebih kuat
  21. karena itulah kami meramaikan program | sebagai kontribusi terhadap ummat Muslim Indonesia dan ummat lain umumnya
  22. banyak orang diluar sana hidup berkekurangan | hingga tak lagi peduli aqidah dan tak sempat belajar Islam | tak ada akses kebaikan
  23. sementara modal asing mengeruk kekayaan mereka, menguasai tanah mereka, dan mungkin akhirnya aqidah mereka | tentu kita tak bisa diam
  24. Indonesia mayoritasnya Islam, berdiri tegak diatas dasar Islam | masyaAllah harusnya Indonesia bisa lebih berdaya, tentu dengan Islam
  25. menyadarkan ummat tentang pentingnya syariah-khilafah tidak mudah | perlu aksi nyata, perlu kesabaran, perlu ketekunan
  26. dan semua bisa dimulai lebih besar dan lebih luas pengaruhnya dengan berjama'ah | didedikasikan untuk itu
  27. sederhana saja | dari ummat kembali ke ummat | bukan investasi, bukan popularitas, bukan pencitraan | karena Allah semata
  28. adalah gerakan wakaf (sedekah jariyah) | sedekah yang tak habis sekali pakai | yang alirkan pahala sampai mati
  29. kita beli aset strategis produktif lalu kita bekukan kepemilikannya pada ummat dengan wakaf | sederhana namun mengena  
  30. kontribusi kita mungkin kecil | namun jangan lihat kecilnya | lihat ini sebagai bagian upaya mengarsiteki perubahan ummat
  31. meminjam ucapan ustadz "menyiapkan diri hingga Allah memberikan kita kemenangan berupa kebangkitan Islam" :D
  32. barakallahu fiikum yang sudah meramaikan | semoga Allah jadikan sebagai peringan dosa dan pemberat amal salih

Doa hari ke 24 Ustad Felix Siauw

Ustad Felix Siauw
Embedded image permalink
  1. #1DOA hari ke-24 | (QS 7:204) | "Perintah Untuk Menyimak Al-Qur'an"
  2. "Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (QS 7:204)
  3. "Allah perintahkan diam saat Al-Qur'an dibaca | sebagai bentuk pemuliaan dan penghormatan kepadanya" (Ibnu Katsir)
  4. yang dilakukan kafir Quraisy jahil malah sebaliknya | yaitu mengajak orang untuk tidak mendengar Al-Qur'an dengan sungguh-sungguh
  5. Allah menyampaikan perilaku kafir Quraisy dan orang musyrik itu dalam QS 41:26 | yaitu menghalangi manusia dari mendengar Al-Qur'an
  6. firman Allah | "Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini >>
  7. dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka"." (QS 41:26)
  8. jadi orang kafir Quraisy musyrik memahami betul bahwa jika manusia mendengarkan sungguh-sungguh Al-Qur'an | maka mereka akan beriman
  9. sehingga mereka menghalangi manusia mendengar Al-Qur'an dengan sungguh-sungguh | memikirkan, merenungkan, mengambil pelajaran darinya
  10. maka perhatikanlah Al-Qur'an, pelajarilah, hafalkanlah dan renungkanlah | Allah pasti menurunkan rahmat (kasih) pada kita

Kisah Istri Sholehah

Oleh : Ustadz Firanda Andirja, MA
Sifat-sifat istri solehah yang dijanjikan surga 
KISAH ISTRI SHOLEHAH
(BERHAK UNTUK DIBACA…!!)
Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :
Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.
Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.
Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah. 

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya. 
Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku...
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

Putriku bercerita :
Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.
Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"
Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"
Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.
Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??

Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…
Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.
Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…
 
Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…
Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…)
          Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
          Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
          Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
          Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…

(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Firanda Andirja)
Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 19-11-1434 H / 25 September 2013

Wahai Kaum Hawa


Wahai kaum hawa.. 

Apa yg anda rasakan jika seorang kaum adam memandang wajahmu dengan seksama..

Ia melihatmu dengan cermat untuk beberapa menit.. 
Ia melihati wajahmu yg cantik untuk dinikmati sesaat..

Pasti dirimu akan menunduk malu atau malah marah.. 

Atau anda akan balas matanya seperti dia melihatmu? 
Saya kira tidak bagi yang memilki malu..

Di DPmu (photo di gadget, pent) apa yg engkau pajang terkadang akan ada yang memperhatikannya.. 
Entah dia di BB atau FB atau WA, atau media lain.. 

Jika engkau malu.. 
Simpanlah ia ditempat yang aman... Media sosial bukanlah untuk ajang penampakan itu..

Doa hari ke 23 Ustad Felix Siauw


hari ke-23 | (QS 2:216) | "Penetapan Kewajiban Jihad Dan Kebaikan itu hanya dari Allah"
Embedded image permalink

  1. "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci" (QS 2:216)
  2. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu" (QS 2:216)
  3. "dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS 2:216)
  4. "ayat ini mengandung wajibnya jihad dari Allah bagi kaum Muslim | agar menghentikan kejahatan musuh di wilayah Muslim" (Ibnu Katsir)
  5. Ibnu Katsir lalu menukil hadits riwayat Muslim | Rasul bersabda "sesiapa wafat, sedang ia tak pernah ikut berperang (jihad) >>
  6. dan juga tak pernah berkeinginan di dalam hatinya berperang (jihad), maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyyah" (HR Muslim)
  7. begitulah jihad fii sabilllah dalam arti berperang di jalan Allah | akan menjadi kewajiban sampai akhir zaman | wajib bagi Muslim
  8. walau perang akibatkan luka, susah bahkan kematian yang dianggap buruk bagi orang yang melakukan | tetap saja ada hal baik didalamnya
  9. karena ada kaum yang tidak bisa memahami kecuali dengan perang | dan ini menyelamatkan wanita, anak-anak yang dilindungi dengan jihad
  10. QS 2:216 ini juga bermakna setiap ketetapan Allah pastilah baik | walau manusia membenci atau menyukainya | Allah yang layak diutamakan
  11. maka bila kita membenci sesuatu padahal Allah memerintahkannya | lakukanlah karena itu pasti baik jadinya
  12. sebaliknya bila kita menyukai sesuatu yang Allah benci | tinggalkanlah karena ia pasti buruk jadinya

Doa hari ke 22 Ustad Felix Siauw

  1. hari ke-22 | (QS 49:10) | "Persaudaraan Muslim" 
  2. "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu" (QS 49:10)
  3. "dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat" (QS 49:10)
  4. QS 49:10 ini adalah ayat yang memerintahkan persaudaraan | yaitu ukhuwah atas dasar aqidah Islam
  5.  juga memerintahkan kaum Muslim agar berdamai tatkala ada perselisihan ditengah mereka | atau mendamaikan saudaranya yang berselisih
  6. Allah juga memberi cara agar kaum Muslim terhindar dari pertikaian | yang dijelaskan dalam 2 ayat sesudah QS 49:10
  7. diantara yang memicu pertikaian itu | saling mengolok, saling mencela, panggil memanggil dengan gelar yang buruk (QS 49:11)
  8. juga yang memicu pertikaian itu | prasangka buruk, mencari-cari kesalahan saudara, dan menggunjing saudaranya (QS 49:12)
  9. padahal ukhuwah itu sangat penting dan tanpanya Muslim akan mudah dihancurkan | dan selama ada ukhuwah Muslim akan teguh kuat
  10. (QS 49:10) | muliakan saudaramu Muslim dan sayangi dia karena itulah perintah Allah 

Kisah Sahabat: Abdurrahman Bin Auf Radhiyallahu Anhu

Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid
Abdurrahman bin Auf bin Harits bin Zuhrah, seorang sahabat asal Quraisy dari suku Zuhri adalah di antara orang yang masuk Islam dari sejak permulaan Islam dan termasuk sepuluh orang yang dijanjikan (dikabarkan) masuk surga oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam serta termasuk enam orang konsultan Nabi. Beliau mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam termasuk perang Badar. Beliau meninggal di Madinah dan dimakamkan di Baqi` (Wafat 32 H). 

‘Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan sahabat yang mula-mula masuk Islam. Ia termasuk sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasululah. Selain itu, ia juga termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah menggantikan Umar bin Khaththab. Ia adalah seorang mufti yang dipercaya Rasulullah untuk berfatwa di Madinah. 

‘Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah melakukan pembinaan (pengkaderan) di rumah shahabat Arqam bin Abi al-Arqam, kira-kira dua hari setelah Abu Bakar radhiyallahu 'anhu masuk Islam. 
Ketika hijrah ke Madinah, ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu 'anhu dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’ Al-Anshari radhiyallahu 'anhu, salah seorang yang kaya lagi pemurah di Madinah. ‘Abdurrahman pernah ditawari Sa’ad untuk memilih salah satu dari dua kebunnya yang luas. Tapi, ‘Abdurrahman menolaknya. Ia hanya minta kepada Sa’ad ditunjuki lokasi pasar di Madinah. 

Sejak itu, ‘Abdurahman bin ‘Auf berprofesi sebagai pedagang dan memperoleh keuntungan yang cukup besar. Omset dagangannya pun makin besar, sehingga ia dikenal sebagai pedagang yang sukses. 

Tapi, kesuksesan itu tak membuatnya lupa diri. Ia tak pernah absen dalam setiap peperangan yang dipimpin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpidato membangkitkan semangat jihad dan pengorbanan kaum Muslimin. 
Beliau berkata:“Bersedekahlah kalian, karena saya akan mengirim pasukan ke medan perang.” 

Mendengar ucapan itu, ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu 'anhu bergegas pulang dan segera kembali ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.“Wahai Rasulullah, saya mempunyai uang empat ribu. Dua ribu saya infakkan di jalan Allah, dan sisanya saya tinggalkan untuk keluarga saya.” ucap Abdurrahman. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akannya agar diberi keberkahan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membutuhkan banyak dana untuk menghadapi tentara Rum dalam perang Tabuk, ‘Abdurrahman bin ‘Auf menjadi salah satu pelopor dalam menyumbangkan dana. Ia menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Melihat hal itu, Umar bin Khathab berbisik kepada Rasulullah: ”Agaknya Abdurrahman berdosa, dia tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya.” 

Maka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepada Abdurrahman: “Adakah engkau tinggalkan uang belanja untuk keluargamu?” Abdurrahman menjawab: “Ada, ya Rasulullah. Mereka saya tinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang saya sumbangkan.” “Berapa?” Tanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. ‘Abdurrahman radhiyallahu 'anhu menjawab: “Sebanyak rizki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah.” Subhanallah. 

Sejak itu, rizki yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta'ala terus mengalir bagaikan aliran sungai yang deras. ‘Abdurrahman bin ‘Auf rodhiyallahu 'anhu kini telah menjadi orang terkaya di Madinah. 

Suatu hari, iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman bin Auf yang terdiri dari 700 ekor unta yang dimuati bahan pangan, sandang, dan barang-barang kebutuhan penduduk tiba di Madinah. Terdengar suara gemuruh dan hiruk-pikuk, sehingga ‘Aisyah bertanya kepada seseorang: “Suara apakah itu?” 
Orang itu menjawab: “Iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman.” 
‘Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
“Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada ‘Abdurrahman di dunia dan akhirat... Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa "Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak.” 
Orang itu langsung menemui ‘Abdurrahman bin ‘Auf dan menceritakan apa yang didengarnya dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha. 
Bagai petir ia Mendengar hal itu, 
Ia bergegas menemui Aisyah radhiyallahu 'anhu:
“Wahai Ummul Mukminin, apakah ibunda mendengar sendiri ucapan itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?” 
“Ya,” jawab Aisyah radhiyallahu 'anha.
“Seandainya aku sanggup, aku ingin memasuki surga dengan berjalan. Sudilah ibu menyaksikan, kafilah ini dengan seluruh kendaraan dan muatannya kuserahkan untuk jihad fi sabilillah.” 

Sejak mendengar bahwa dirinya dijamin masuk surga walau dengan merangkak, semangat berinfak dan bersedekahnya makin meningkat.. 
Dengan harapan Allah memberinya jalan yang mudah dalam memasuki surga Tak kurang dari 
40.000 dirham perak, 
40.000 dinar emas, 
500 ekor kuda perang, dan 
1.500 ekor unta 
ia sumbangan untuk peruangan menegakkan panji-panji Islam di muka bumi. Mendengar hal itu, ‘Aisyah radhiyallahu 'anhu mendoakan: “Semoga Allah memberinya minum dengan air dari telaga Salsabil (nama sebuah telaga di surga).” 
Wahai saudaraku Siapakah yg menjamin diri kita ini masuk surga ? Cinta dunia kita masih membelenggu tangan kita

Menjelang akhir hayatnya, ‘Abdurrahman radhiyallahu 'anhu pernah disuguhi makanan oleh seseorang — padahal ia sedang berpuasa. Sambil melihat makanan itu, ia berkata: “Mush’ab bin Umair radhiyallahu 'anhu syahid di medan perang. Dia lebih baik daripada saya. Waktu dikafan, jika kepalanya ditutup, maka kakinya terbuka. Dan jika kakinya ditutup, kepalanya terbuka. Kemudian Allah melapangkan dunia ini bagi kita seluas-luasnya. Sungguh, saya amat takut kalau-kalau pahala untuk kita disegerakan Allah di dunia ini.” Setelah itu, ia menangis tersedu-sedu. 

‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu 'anhu wafat dengan membawa amalnya yang banyak. Saat pemakamannya, Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata: “Anda telah mendapat rahmat (kasih sayang) Allah, dan anda telah berhasil menundukan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati anda. Amin.” 

Sumber: Biografi Ulama Ahli Sunnah terjemahan dari Shuwar min Hayaatis Shahabah, karya Doktor ‘Abdurrahman Ra’fat Basya. dengan sedikit editing. 

Mari cerita tadi direnungkan

Ternyata betapa kecilnya amalan kita

Sumber:
http://www.salamdakwah.com/baca-artikel/kisah-sahabat--abdurrahman-bin-auf-radhiyallahu-anhu--.html#at_pco=smlwn-1.0&at_tot=1&at_ab=per-2&at_pos=0

Mau Jadi Istri Shalehah Dan Diridhoi Suami

1. Segera menyahut dan hadir apabila diajak utk berhubungan.


2. Tidak membantah perintah suami selagi tidak bertentangan dgn syariat.
 
3. Tidak bermasam muka terhadap suami.
 
4. Senantiasa berusaha memilih perkataan yg terbaik ketika berbicara.
 
5. Tidak memerintahkan suami utk mengerjakan pekerjaan wanita.
 
6. Keluar rumah hanya dgn izin suami.
 
7. Berhias hanya untuk suami.
 
8. Tidak memasukkan orang ke dalam rumah tanpa seijin suami.
 
9. Menjaga waktu makan dan waktu istirahat suami.
 
10. Menghormati mertua serta kerabat keluarga suami. Terutama ibu mertua.
 
11. Berusaha menenangkan hati suami jika suami galau.
 
12. Segera minta ma'af jika melakukan kesalahan kpd suami.
 
13. Mencium tangan suami tatkala datang dan pergi.
 
14. Mau diajak oleh suami utk sholat malam, dan mengajak suami utk sholat malam.
 
15. Tidak menyebarkan rahasia keluarga terlebih lagi rahasia ranjang!!
 
16. Tidak membentak atau mengeraskan suara di hadapan suami.
 
17. Berusaha untuk bersifat qona’ah (nerimo) sehingga tidak banyak menuntut harta kpd suami.
 
18. Sedih dan bergembira bersama suami dan berusaha pandai mengikuti suasana hatinya.
 
19. Perhatian akan penampilan, jangan sampai terlihat dan tercium oleh suami sesuatu yg tidak disukainya.
 
20. Berusaha mengatur uang suami dan tidak boros.
 
21. Tidak menceritakan kecantikan dan sifat-sifat wanita lain kpd suaminya.
 
22. Berusaha menasehati suami dgn baik tatkala suami terjerumus dlm kemaksiatan, bukan malah ikut-ikutan.
 
23. Menjaga pandangan dan tidak suka membanding-bandingka­n suami dgn para lelaki lain.
 
24. Lebih suka menetap di rumah, dan tidak suka sering keluar rumah.
 
25. Jika suami melakukan kesalahan maka tidak melupakan kebaikan-kebaikan suami selama ini. Krn ini sebab terbesar wanita masuk neraka.
 
Senin, 02 September 2013 , 10:52:53
Oleh : Ustadz Firanda Andirja, MA
Sumber:
http://salamdakwah.com/baca-artikel/mau-jadi-istri-shalehah-dan-diridhoi-suami----.html

Kisah Nyata di Amerika, Bukti Keutamaan Ayat Kursi


Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab.

Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman . Suasana jalan setapak sepi . Ia melewati jalan pintas.

Di ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria Kaukasian. Ia menyangka pria itu seorang warga Amerika . Tapi perasaan wanita ini agak was-was karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya.

Dia berusaha tetap tenang dan membaca kalimah Allah. Kemudian dia lanjutkan dengan terus membaca Ayat Kursi berulang-ulang seraya sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah swt. Meski tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia tetap berdoa. Sekilas ia melirik ke arah pria itu. Orang itu asik dengan rokoknya, dan seolah tidak mempedulikannya.

Keesokan harinya , wanita itu melihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap itu. Karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan pintas tersebut.

Hati muslimah ini pun tergerak karena wanita tadi melintas jalan pintas itu hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang dicurigai polisi.

Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.

Melalui kamera rahasia, akhirnya muslimah ini pun bisa menunjuk salah seorang yang diduga sebagai pelaku. Iia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok .

Melalui interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannyaa. Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.

Muslimah : “Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang kauperkosa itu? Mengapa Anda hanya menggangunya tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa padahal waktu itu saya sendirian?”

Penjahat : “Tentu saja saya melihatmu malam tadi. Anda berada di sana malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu. Saya tidak berani mengganggu Anda. Aku melihat ada dua orang besar di belakang Anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda.”

Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Hatinya penuh syukur dan terus mengucap syukur. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan pelaku kejahatan itu, ia langsung menyudahi interview itu dan minta diantar keluar dari ruang itu oleh polisi.

***

Semua surat dalam al-Qur’an adalah surat yang agung dan mulia. Demikian juga seluruh ayat yang dikandungnya. Namun, Allah Subhanahu wa ta’ala dengan kehendak dan kebijaksanaanNya menjadikan sebagian surat dan ayat lebih agung dari sebagian yang lain.

Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar berkata, ”Yang paling baik digunakan untuk melawan jin yang masuk ke dalam tubuh manusia adalah dzikrullah (dzikir kepada Allah) dan bacaan Al Qur`an. Dan yang paling besar dari itu ialah bacaan ayat kursi, karena sesungguhnya orang yang membacanya akan selalu dijaga oleh penjaga dari Allah, dan ia tidak akan didekati oleh setan sampai Subuh, sebagaimana telah shahih hadits tentang itu”. 

[Alamul Jin Wasy Syayathin, hlm. 180, karya Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar, Penerbit Darun Nafais].

ISLAMPOS | MUSLIMAHZONE
Sumber:
http://www.atjehcyber.net/2012/07/kisah-nyata-di-amerika-bukti-keutamaan.html
 

Wanita

Saudara dan saudari kaum Muslimin dan Muslimat, renungan khususnya untuk para wanita.(HAWA) Sayidina Ali R.A menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah saw menangis mankala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah saw, mengapa beliau menangis.
Beliau menjawab, "Pada malam aku di isra'kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya." Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.

Rasulullah saw menjawab "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.

Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kala jengking.

Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri. Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.

Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya.

Aku lihat perempuan yang rupanya seperti (maaf) anj**g, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,"

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan, "Mengapa mereka disiksa seperti itu?"

*Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, Adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

Perempuan yang digantung (maaf) p*y*d*r* adalah isteri yang 'mengotori' tempat tidurnya.

Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan
perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

Perempuan yang memotong sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena dia meninggalkan solat dan tidak mahu mandi junub.

Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjingialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."

Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan.

Sekarang Anda mempunyai dua pilihan:

1. Biarkan info ini tetap dalam page/grup ini.
2. Share info ini ke sejumlah orang yang Anda kenal dan Insya Allah ridha
Allah akan anugerahkan kepada setiap orang yang Anda kirim.

SalamUkhuwah....

"KENGERIAN SAAT MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM"


Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah jembatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai rambut dibelah tujuh? Begitulah kira-kira kalau kita mengumpamakan Jembatan Shirthal Mustaqim kelak. Sebuah jembatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka.

"Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang." (HR. Ahmad)

Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat melintasinya?
Perjalanan umat manusia di atas Sirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan. Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan semua waktunya saat hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia yang melintasinya:

- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
- Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.

Rasulullah SAW bersabda, "Dan diletakkan sebuah jembatan di atas Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya. Para Rasul berdoa pada hari itu: ‘Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa'dan. Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa’dan?"

Para sahabat menjawab, "Pernah, Ya Rasulullah."

Lalu Rasulullah SAW melanjutkan, "Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa'dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak ummat manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia." (HR. Muslim)

"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakan, raungan, jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari pelbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia:

“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"

"Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya." (HR. Muslim)

Sahabat yang dirahmati Allah,

Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia. Barangsiapa yang selalu memilih di jalan Allah dan bepegang teguh dengan syariat Islam, maka sirath di akhirat ini akan mudah dilalui untuk sampai ke Surga.

Akan tetapi sebaliknya,
Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah diterkam api Neraka yang berkobar-kobar menyala di dalam Neraka.

Na'udzu billahi min dzalik.
Marilah sama-sama bertaubat sebelum terlambat!!!