Jangan Engkau Jadikan Dunia Sebagai Tujuan Dalam Hidupmu

Perhatikanlah hadits berikut ini yang semoga memberikan manfaat dalam hidup dan kehidupan kita di dunia ini agar diantara kita jangan sampai terbuai atau terlena dengan kegemerlapan dunia ini sehingga diantara kita lupa akan akhirat.
 
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
 
"Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya, maka ALLAH akan memberikan kekayaan pada hatinya dan ALLAH akan memudahkan segala urusannya di dunia serta dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk dan hina.
Dan barangsiapa yang menjadikan dunia menjadi tujuan utamanya, maka ALLAH akan jadikannya kemiskinan/kefakiran terpampang dimatanya, dan ALLAH akan jadikan segala urusannya berantakan, dan ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali apa-apa yang sudah dituliskan baginya". (Silsilah shohihah: 949)
 
Saudaraku.. 
 
Perhatikanlah dan camkanlah hadits diatas tersebut tentang besarnya keutamaan menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya serta kerugian yang sangat besar bagi seseorang yang menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya.
 
Saudaraku...
 
Islam agama yang mulia ini sama sekali tidak melarang seseorang untuk memliki kekayaan yang melimpah di dunia ini, tetapi ingat! agama kita yang mulia ini menasehati kepada kita agar jangan sampai tertipu dengan dunia sehingga kita melalaikan akhirat.
 
Dan hendaklah dari setiap kekayaan yang kita miliki kita gunakan untuk mencari ridha ALLAH subhaanahu wa ta'ala.
 
Semoga memberikan manfaat untuk kita semua.
 
Sabtu, 07 September 2013 , 07:05:19
Oleh : Ustadz Ferry Nasution
sumber:
http://salamdakwah.com/baca-artikel/jangan-engkau-jadikan-dunia-sebagai-tujuan-dalam-hidupmu-.html
 

Kebahagiaan Membahagiakan Orang Tua, Terutama Ibu

Saudara-saudariku diantara akhlak yang sangat menonjol dari orang-orang yang berpegang diatas manhaj Ahlussunnah ialah:

Sangat perhatiannya mereka dan perbuatan baik mereka kepada kedua orangtuanya, terutama kepada ibunya....

Perhatikanlah riwayat berikut ini:

عن أبي مرة، مولى أم هانئ بنت أبي طالب: أنه ركب مع أبي هريرة إلى أرضه ب (العتيق) فإذا دخل أرضه صاح بأعلى صوته: عليك السلام ورحمة الله وبركته يا أمتاه! تقول: و عليك السلام ورحمة الله و بركته: يقول:
رحمكِ اللهُ؛ ربَّيْتِني صغيرًا

فتقول: يا بُنيّ! وأنتَ فجزاكَ اللهُ خيرًا، ورضي عنك؛ كما بَرَرْتَني كبيرًا

Dari Abu Murrah maula Ummu Hani' binti abu Thalib:
Bahwasanya ia berkendara bersama Abu Hurairah ke kampung halamannya di Al-‘Aqiiq.
Ketika ia sampai di rumahnya ia berkata dengan mengeraskan suaranya: Alaikissalam warahmatullahi wabarakatuh wahai ibuku.”
Lalu ibunya berkata : 
Wa’alaikassalam warohmatullohi wabarakatuh.
Ia berkata (bersyukur kepada ibunya) : Rahimakillah (semoga ALLAH merahmatimu wahai ibuku), yang mana engkau telah merawatku ketika aku masih kecil.
Maka ibunya berkata : 
Wahai anakku wa anta fajazakallahu khairan, semoga ALLAH meridhaimu sebagaimana engkau berbuat baik kepadaku saat engkau sudah besar (dewasa).
[HR. al-Bukhori dalam al-Adabul Mufrod no. 15, syaikh al-Albani rahimahullah berkata: sanadnya hasan dalam shohih al-Adabul Mufrod no. 11]

ما شاء اللّهِ 

Sangat dekat sekali hubungan seorang anak kepada ibunya...begitu indahnya....
Yang mana pada zaman kita saat ini banyak kaum muslimin yang menyia-nyiakan ibunya! Tidak pernah mengunjunginya! 

Semoga ALLAH memberikan kemudahan kepada kita, agar kita bisa berbakti kepada kedua orangtua kita.
Dan semoga ALLAH menjaga keduanya.
Kemudian kita memohon kepada ALLAH agar menjadikan keturunan kita anak-anak kita, menjadi anak yang shaleh dan sholehah serta menjadi penyejuk pandangan mata bagi kedua orang tuanya.

Ahad, 08 September 2013 , 20:00:28
Oleh : Ustadz Ferry Nasution
sumber:
 http://salamdakwah.com/baca-artikel/kebahagiaan--membahagiakan-orang-tua--terutama-ibu.html